![]() |
Konsep Kecerdasan Majemuk |
Seorang psikolog perkembangan bernama Howard Gardner mengembangkan teori Multiple Intellegences. Multiple Intellegences kadang diterjemahkan sebagai kecerdasan jamak. Ada pula yang menerjemahkannya dengan kecerdasan majemuk. Melalui penerapan teori multiple intellegences, anak yang notabene sedang dalam masa-masa pertumbuhan dan perkembangan, diharapkan dapat melewati periode emas tumbuh kembang tersebut dengan bekal kecerdasan yang optimal.
Setiap anak memiliki karakteristik kecerdasan yang belum tentu sama antara satu dengan yang lainnya. Karakteristik kecerdasan anak bisa diketahui dari hasil observasi langsung atau dari hasil serangkaian tes kecerdasan yang dilakukan oleh seorang psikolog. Dari 9 jenis kecerdasan versi Gardner, setidaknya setiap anak memiliki 1 jenis kecerdasan yang cenderung lebih dominan dibanding 8 jenis kecerdasan lainnya.
Sembilan (9) jenis kecerdasan anak menurut Howard Gardner adalah sebagai berikut:
1. Kecerdasan Naturalis
Karakteristik anak yang memiliki kecerdasan naturalis terlihat dari kecenderungannya yang lebih menyukai alam berikut makhluk-makhluk hidup di dalamnya. Sangat besar rasa ingin tahu anak tentang alam. Selain itu, anak dengan kecerdasan naturalis memiliki tingkat kepedulian yang tinggi terhadap setiap upaya pelestarian alam. Diketahui pula bahwa anak yang memiliki kecerdasan naturalis sangat nyaman/bahagia berada di alam terbuka. Kegiatan Pecinta Alam umumnya digemari oleh mereka-mereka yang memiliki kecerdasan naturalis.
2. Kecerdasan Musikal
Karakteristik anak yang memiliki kecerdasan naturalis terlihat dari kecenderungannya yang lebih menyukai alam berikut makhluk-makhluk hidup di dalamnya. Sangat besar rasa ingin tahu anak tentang alam. Selain itu, anak dengan kecerdasan naturalis memiliki tingkat kepedulian yang tinggi terhadap setiap upaya pelestarian alam. Diketahui pula bahwa anak yang memiliki kecerdasan naturalis sangat nyaman/bahagia berada di alam terbuka. Kegiatan Pecinta Alam umumnya digemari oleh mereka-mereka yang memiliki kecerdasan naturalis.
2. Kecerdasan Musikal
Anak dengan kecerdasan musikal memiliki kepekaan yang tinggi terhadap nada, irama dan ritme musik. Musisi-musisi besar lahir dari para pemilik kecerdasan musikal.
3. Kecerdasan Logika-Matematika
3. Kecerdasan Logika-Matematika
Unggul dalam bidang perhitungan dan atau logika menjadi karakteristik dari anak dengan kecerdasan logika-matematika yang tinggi. Di samping itu, anak dengan kecerdasan logika-matematika yang tinggi pada umumnya kritis dan memiliki pola pikir yang terstruktur.
4. Kecerdasan Eksistensial
4. Kecerdasan Eksistensial
Karakteristik anak dengan kecerdasan eksistensial yang tinggi adalah memiliki rasa ingin tahu yang besar terhadap makna kehidupan, esensi kematian dan sekaligus realitas hidup. Rasa ingin tahu tersebut seringkali diungkapkan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan prinsip yang tidak mudah menjawabnya. Para filosof lahir dari generasi yang memiliki kecerdasan eksistensial yang tinggi.
5. Kecerdasan Interpersonal
Memiliki banyak teman adalah salah satu ciri khas utama anak dengan kecerdasan interpersonal yang tinggi, mengingat kemampuan bersosialisasi yang baik. Anak dengan kecerdasan interpersonal sangat supel alias sangat mudah bergaul dengan banyak orang.
6. Kecerdasan Kinestetik
6. Kecerdasan Kinestetik
Karakteristik kecerdasan kinestetik pada anak dapat diamati sejak dini dengan beberapa ciri, antara lain anak mampu menggunakan fisik untuk mengekspresikan dirinya, terampil bekerja dengan objek, mampu berkomunikasi dengan menggunakan bahasa non verbal atau gerakan tubuh, mampu mengontrol gerakan tubuhnya menjadi gerakan yang gesit, mampu menirukan gerakan orang lain dengan baik, mampu mempelajari segala hal yang berkaitan dengan kemampuan gerak secara cepat dan mampu mengoordinasikan keselarasan gerakan anggota tubuhnya.
7. Kecerdasan Linguistik
7. Kecerdasan Linguistik
Kemampuan belajar banyak kosa kata, sekaligus kepandaian menggunakan kata-kata untuk mengekspresikan perasaan ataupun keinginan anak adalah karakteristik utama dari kecerdasan linguistik atau kecerdasan bahasa. Kemampuan menulis puisi juga adalah bagian dari ciri-ciri kecerdasan linguistik.
8. Kecerdasan Intrapersonal
8. Kecerdasan Intrapersonal
Kecerdasan intrapersonal seorang anak dihubungkan dengan kemampuannya yang baik dalam memahami diri sendiri, sekaligus memahami perasaan orang lain. Anak dengan kecerdasan intrapersonal yang tinggi, memiliki semangat juang yang tinggi, tidak mudah menyerah dalam menghadapi berbagai tantangan, karena mampu membangun motivasi diri yang kuat.
9. Kecerdasan Spasial
9. Kecerdasan Spasial
Kemampuan berekspresi dengan gambar-gambar atau simbol-simbol visual yang menarik dan bahkan unik. Anak dengan kecerdasan spasial yang tinggi, sangat gemar memperhatikan hal-hal yang bersifat visual, baik gambar maupun lukisan, mudah melakukan penilaian atau kesimpulan hanya dengan melihat pola suatu benda atau peristiwa. Selain itu, gemar pula menggambarkan secara visual hal-hal yang menjadi imajinasinya. Kecerdasan spasial melahirkan ahli-ahli lukis ternama. Ahli-ahli tata ruang, tata kota, juga merupakan bidang-bidang yang banyak digeluti oleh mereka-mereka yang memiliki kecerdasan spasial yang baik.
Demikian sekilas info mengenai 9 jenis kecerdasan anak menurut Teori Multiple Intellegences dari Howard Gardner. Hal yang tak kalah penting untuk digarisbawahi adalah, bahwa setiap anak itu spesial dengan kelebihannya masing-masing, atau dengan kecerdasannya masing-masing. (La Ode Ahmad)
Demikian sekilas info mengenai 9 jenis kecerdasan anak menurut Teori Multiple Intellegences dari Howard Gardner. Hal yang tak kalah penting untuk digarisbawahi adalah, bahwa setiap anak itu spesial dengan kelebihannya masing-masing, atau dengan kecerdasannya masing-masing. (La Ode Ahmad)
Posting Komentar untuk "9 Jenis Kecerdasan Anak yang Patut Diketahui Orang Dewasa"